Satoshi Nakamoto |
Erorinfo, Bogor - Bagi para penambang Crypto mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Satoshi. Ya, baru-baru ini Whale Alert membuktikan bahwa pencipta Bitcoin tersebut, Satoshi Nakamoto telah memiliki Bitcoin 1.125.150 BTC senilai US$10,9 Miliar atau setara Rp158 Triliun , hasil dari Menambang BITCOIN.
Miner itu semulanya disebut Patoshi , karena bedasarkan pola penambangan awal BITCOIN yang di lakukan oleh Satosi Nakamoto pada 2009 lalu. Dari Block transaksi yang bekas ia tambang sebelumnya, merupakan transaksi Bitcoin pertama yang langsung ia berikan kepada Hal Finney. Hal Finney merupakan seorang Kriptografer yang menerima Bitcoin pertama dari Satoshi Nakamoto.
Whale Alert dapat membuktikan jumlah Bitcoin Satoshi Nakamoto, berdasarkan kajian mereka dengan mengacu pada penelitian sistemik, yang dilakukan oleh Sergio Lerner seorang ahli dan peneliti Kriptografer. Lerner sendiri merupakan pencipta istilah Patoshi, karena pola penambangan saat itu masih menggunakan satu pihak dengan piranti penambangan hasil modifikasi.
Dengan pola tersebut, Whale Alert mengungkapkan bahwa Patoshi akan menyesuaikan kecepatannya antar block, dengan waktu rata-rata berkisar di 0,6 block untuk 10 menit.
Pola penambangan Patoshi : blockchainmedia.id |
Dari pola yang ditinggalkannya pada setiap kode yang disimpan di Block Bitcoin, Whale Alert mengungkapkan untuk operasi awal penambangan tersebut memerlukan setidaknya 48 komputer dan salah satunya bertanggung jawab sebagai koordinator.
Whale Alert mengungkapkan ada beberapa alasan untuk bisa menyesuaikan kecepatan penambangan, yaitu dapat menjaga waktu block setiap 10 menit dan menjaga ke stabilan jaringan dari serangan sebesar 51 persen saja.
Satoshi menjaga hashrate atau daya komputasi pasar, yang ia miliki senilai 61 persen seiring dengan perkembangan Bitcoin. Pada saat itu, pasar Bitcoin mengalami ancaman defisit 51 persen, dan merupakan ancaman terbesar bagi pasar Bitcoin.
Satoshi pun berusaha melindungi jaringan Bitcoin dengan cara mengurangi laju kecepatan penambangan Block menjadi 1 block untuk 10 menit. Sejumlah peneliti independen meyakini Satoshi akan berhenti menambang pada block ke 54.316 , karena mereka menilai jaringan sudah terdesentralisasi.
Namun ada beberapa kejanggalan yang terjadi di block-block lain, pada bulan Mei 2010 di block yang ke-112.500, hal tersebut tidak bisa di konfirmasi sebgai Satoshi atau Patoshi.
Tidakan pola Patoshi terlihat di hitung dengan teliti dan bertujuan untuk melindungi jaringan hashrate serta mengembangkan jaringan Bitcoin. Dengan demikian, kemungkinan besar Satoshi Nakamoto tidak akan menjual Bitcoin simpanannya, karena akan berakibat buruk pada jaringan Bitcoin.
"Waktu berhenti, perilaku pertambangan, pengurangan kecepatan menambang, dan tidak menjual hasil penambangan. Hal tersebut menunjukan bahwa Satoshi hanya akan menumbuhkan serta melindungi jaringan Bitcoin," kata Whale Alert.
Bitcoin yang sudah ditambang melaui pola Patoshi, hanyalah sebuah peragaan dari usaha tersebut dan sepertinya mereka tidak akan menjual hasilnya. Walapun begitu, ternyata ada segelintir pertanyaan dari pakar Kripto yang bertanya mengapa Satoshi tidak membakar saja hasil Bitcoin tersebut.
Walaupun banyak pertanyaan seperti itu, nampaknya Satoshi tidak akan menjual Bitcoin tersebut karena untuk melindungi jaringan Bitcoin. Whale Alert dan Sergio Lerner pun meyakini bahwa Satoshi tidak berniat mencari untung sendiri.
(dms/ayt)